Kamis, 08 Oktober 2020

2020

Ilustrasi 2020 : source www.google.com



Oktober 2020, 2 Bulan sebelum tahun berganti.
Tahun ini memberikan banyak kejutan dan banyak pelajaran. Hal-hal baik seperti kesabaran, rasa pasrah pada kehendak yang Kuasa, rasa ikhlas dan syukur serta banyak yang lainnya menjadi begitu penting untuk meliputi hidup kita ditengah-tengah rasa was-was akan hari esok. Banyak impian yang tertunda, harapan yang terpupuskan, kehilangan yang mau tak mau harus diikhlaskan. Tak sedikit penyesuaian yang harus kita jalani, mencoba beradaptasi dengan kehidupan yang sedang tidak baik-baik saja, demi tetap berdayanya diri sebagai manusia yang harus tetap bertahan ditengah situasi ini. 

Tahun ini mungkin juga menjadi satu-satunya tahun yang paling banyak memberikan kita waktu luang untuk merenung, berpikir tentang apa-apa yang ada dibelakang jua didepan kita. Apa yang telah kita miliki terasa lebih nilainya, berkali kali lipat. Apa yang hilang dari kita entah itu kepemilikan terhadap seseorang(meski sejatinya hanya Tuhan yang berhak mengklaim kepemilikan atas apapun) atau kedudukan seperti pekerjaan menjadi sebuah tahapan yang mengandalkan rasa ikhlas dan sabar didalamnya. Ujian keegoisan juga menjadi bagian dalam morat maritnya 2020. Kegoisan terhadap sesama, atau keegoisan terhadap diri sendiri.

Dear aku, atau siapapun yang saat ini sedang tidak baik-baik saja oleh sebab kekacauan dunia yang tak pernah kita duga Impian yang tertunda, jika nanti memang Tuhan telah menuliskannya dalam garis hidup kita, kewajiban kita hanya percaya dan menyerahkan semuanya pada Nya bukan? Jangan terlalu menyalahkan 2020, ia juga adalah skenario Tuhan pada dasarnya. Aku yakin, dari semua kekacauan yang ada di tahun ini, ada hal-hal yang harus kita syukuri.

Dear siapa saja yang merasakan kehilangan di tahun ini, kamu kuat! Tuhan memilihmu menjadi orang yang ditinggalkan, salah satu alasanNya kuyakin karena kamu adalah yang paling kuat untuk menjalani ujian ini diantara orang-orang yang berpulang kepadaNya. Kamu adalah orang pilihan yang meskipun mungkin terlihat lemah dan terluka, kemampuanmu untuk bangkit dan kembali tersenyum tak perlu diragukan lagi karena kamu adalah orang pilihan. Tuhan bersamamu, melihatmu dan usahamu untuk bangkit lalu menyadari diujung ujian ini derajatmu akan diangkat olehNya.

Dear orang-orang yang dalam situasi ini telah kehilangan mata pencaharian atau jabatan sebagai perantara mencari rezeki, aku harap sampai detik ini dihati kalian masih tetap meyakini bahwa Tuhan menjamin rezeki setiap hambaNya di dunia.
Hari ini aku membaca sebuah kalimat yang menenangkan hati “Apa yang sedikit tetapi mencukupi adalah lebih baik daripada banyak tetapi melalaikan”(HR Abu Dawud)

Rapalkan dalam hati kata-kata seperti ini: “Tuhan sedang menyiapkan kejutan lainnya yang akan membawa kebahagiaan dan ketentraman”. 2020 Belum berakhir, ujian masih berlanjut. Kuharap aku dan setiap siapa saja yang sedang berusaha berjuang, bertahan melewati ujian ini, memiliki akhir yang manis dan menjadikan pelajaran berharga atas apa yang telah kita lalui nanti.

“Segalanya akan baik-baik saja pada akhirnya. Jika saat ini belum terasa baik-baik saja maka sederhana, artinya ini bukanlah akhir” -Anonim


Cheers,
Ismi