Jumat, 31 Mei 2013

Cerpen fabel Islami



Penyesalan  Pibi
Pibi adalah seekor lebah kecil yang pintar dan patuh pada kedua orangtuanya , ia di percaya oleh ketua kampung lebah untuk menjadi lebah pemandu dalam menemukan sumber bunga agar sekumpulan lebah bisa menuju bunga tersebut untuk menghisap nektar dari bunga yang ditemukan si kecil Pibi . Kedua orang tua Pibi tentu bangga dengan tugas penting yang di amanatkan kepala kampung lebah tersebut kepada anaknya yang masih kecil . Pibi selalu berkeliling mencari taman-taman atau hutan yang dipenuhi bunga , Pibi selalu membawakan sedikit contoh nektar dari kumpulan bunga yang ia temukan supaya lebah yang lain bisa menilai kualitas bunga yang ia temukan .
Dari sekian banyak taman bunga yang pernah ia kunjungi hanya ada satu taman bunga yang paling ia senangi karena disana ia menemukan seorang gadis kecil berjilbab yang hampir setiap hari hanya dilihatnya gadis itu bermain-main disekitar taman bunga dengan riangnya sesekali duduk menulis sesuatu diatas lembaran buku yang tak pernah lupa ia bawa ke taman bunga . Pibi yang pintar dan selalu ingin tahu , tertarik pada tingkah gadis kecil berkerudung tersebut . Sebelum dan sesudah melaksanakan tugasnya mencari kumpulan bunga Pibi selalu menyempatkan diri mengamati gadis  kecil berkerudung dengan bola mata bulat .
‘’ Riang sekali gadis ini …sepertinya sepanjang hari ia habiskan untuk bermain tanpa harus mencari nektar bunga sepertiku ?’’ begitulah Pibi sering membatin saat menatap si gadis kecil di taman .
Pada suatu kesempatan Pibi berbincang dengan  Ibunya dirumah . Kala itu ia baru saja selesai menunaikan tugasnya lalu segera bergegas pulang untuk menumpahkan segala yang menumpuk dalam hatinya selama ini tentang si gadis kecil di taman bunga yang selalu ia amati tingkanya .
‘’ Ibu , enak sekali menjadi manusia …” Pibi bertutur manja pada Ibunya
Dengan sedikit heran dengan tuturan Pibi , sang Ibu balik bertanya pada Pibi . ‘’ Kenapa berkata seperti itu anakku Pibi ?’’
‘’tiap hari kerjaan mereka hanya bermain …bermain...dan terus bermain …, kapan mereka punya waktu untuk  mengumpulkan makanan seperti kita bu ? Apakah mereka tidak butuh makanan ??’’ Pibi Berkata Polos
Ibu tersenyum bijak , mengelus kepala Pibi dengan kasih sayang
‘’ Anakku Pibi kenapa engkau seperti itu ?’’
‘’ Setiap hari Pibi memperhatikan seorang gadis ditaman bunga di ujung jalan sebelum kampung kita bu . Yang dilakukan gadis kecil itu hanyalah bermain dan bermain tanpa melakukan sesuatu untuk mencari makanan seperti Pibi .’’ Pibi diam sejenak , Ibu hanya menunggunya melanjutkan ceritanya
‘’ gadis itu aneh bu , setelah bermain dia pasti menulis sesuatu di lembaran kertas dalam buku yang selalu ia bawa . Piibi iri padanya bu….pibi ingin mmpunyai banyak waktu agar bias bermain sperti gadis itu …. Tanpa harus mencari bunga , tanpa harus menghisap nektar ….enak sekali menjadi manusia bu…..Pibi ingin menjadi manusia bu….’’
Ibu terkejut dengan apa yang baru saja Pibi katakana bahwa dirinya iri pada kehidupan manusia dan dengan polos ia mengutarakan keinginannya untuk menjadi manusia . Ibu tak berkomentar , dalam hatinya wanita itu bersedih dengan keinginan anaknya tersebut . Ibu meminta Pibi segera tidur agar besok bias kembali beraktifitas
                                                                        ******
‘’Ibu….Jangan pergi ..Pibi takut sendirian…, Raksasa ini bukan Ibu Pibi …huhhuhuhu…..’’ tangis Pilu terdengar menyedihkan , hari ini semuanya berlangsung terlalu cepat baginya .
Tak sampai beberapa menit yang lalu Ibu dan Bapak Pibi dengan tega menaruh atau lebih tepatnya menyerahkan Pibi untuk menjadi anak seorang manusia yang terlihat garang menurut Pibi yang polos .
Pibi tak berhenti menangis memanggil kedua orangtuanya yang telah lenyap dari pandangan , menuju kampung lebah yang tentram . Meskipun manusia itu ternyata baik padanya Pibi tetap merasa tak suka , ia benar-benar ingin berada dalam plukan Ibu dan Bapaknya saat ini . Namun ini semua memang salahnya , bukan karena kedua orangtuanya yang jahat . Pibi sendiri yang tak sampai beberapa jam yang lalu mengatakan iri pada manusia lalu ingin sekali menjadi manusia , yang kerjaannya hanya bermain tanpa henti seperti gais kecil yang sing diihanya ditaman , ia bosan menjadi seekor lebah kecil dengan tugas yang selalu sama setiap harinya , mencari bunga .
Pibi menyesali apa yang telah terlanjur ia ungkapkan pada Ibunya beberapa waktu yang lalu . Kedua orangtuanya tentu ingin memenuhi permintaan anak satu-satunya itu dengan berbuat demikian , mengabulkan keinginan sang anak secepat mungkin.
                                                                        ******
Pibi tak berhenti menjerit memanggil Ibu dan Bapaknya yang sudah tak bisa ia lihat lagi . mata lebah kecil itu terasa membengak lalu di eluslah matanya seraya membuka mata untuk memastikan matanya masih bias berfungsi normal meski bengkak .
Alangkah terkejutnya si kecil Pibi melihat siapa yang kini berada disamping tempat tidurnya . Senyum Ibu membangkitkan semangat Pibi yang sudah merasa putus asa setelah ditinggalkan kedua orangtuanya dirumah seorang manusia yang bahkan baik padanya .
Pibi tanpa aba-aba memeluk Ibu , mencengkram kerah ibu kuat-kuat dengan rasa senang tak terkira . Ia menyadri bahwa apa yang di alaminya barusaja adalah sekedar mimpi buruk yang terlihat nyata , setelah merasa tenang dan benar-benar percaya bahwa itu adalah mimpi buruk , Pibi menceritakan perihal mimpinya pada Ibu . Ibu dengan bijaksana menasihati dan menenangkan Pibi yang polos , Mengatakan bahwa sampai kapanpun Ibu tak mungkin menyerahkan anak semata wayangnya pada manusia .
Beberapa saat kemudian Ibu Pibi mengingat sesuatu , Lekas ia meminta Pibi melakukan sesuatu saati itu juga dengan cepat kemudian dngan cepat kembali kerumah menemui Ibu yang menanti .
                                                            *****
Senyum Pibi merekah , senyuman yang paling istimewa selama hidupnya . Ibu ternyata menyuruhnya melihat apa yang sealalu ditulis sang gadis kecil ditaman , sungguh menankjubkan , gadis itu menulis bahwa dirinya bosan menjadi manusia , ingin menjadi lebah kecil yang selalu mengintipnya bermain , agar bias bebas terbang kemana saja tanpa selalu di awasi oleh kedua orangtuanya , ia ingin menjadi lebah yang selalu ceria terbang kesana- kemari tanpa ada kerjaan lain .
‘’Sekarang Pibi tahu Ibu….bahwa Allah menciptakan semua di dunia ini dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing . Pibi kira gadis kecil itu adalah manusia yang paling bahagia hingga Pibi ingin sekali menjelma sebagai manusia sepertinya . Ternyata Dia malah ingin sekali menjadi seperti Pibi yang selalu bebas terbang dimana saja dan kemana saja . Pibi sayang Ibu dan Bapak , Pibi janji tidak akan pernah ingin menjadi manusia seperti yang Pibi katakana dulu ‘’
Akhirnya Pibi bertambah semangat dalam menjalani tugas hariannya dengan riang dan suka hati , sesekali mengintip gadis kecil yang tetap setia bermain ditaman , namun perasaannya kini berbeda ketika menatap gadis itu saat ini . Pibi tak henti Bersyukur dengan apa yang telah di ciptakan dan ditakdirkan Allah untuk-Nya .
The End

Hikmah dari cerita :       - Usaha yang giat akan membuahkan hasil memuaskan 
-         Setiap ciptaan Allah pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing
-          Bersyukur adalah wujud rasa terima kasih kita pada Allah
-         Iri pada mahluk lain adalah termasuk perbuatan yang tercela
isme.azizah@yahoo.com