Sabtu, 04 Mei 2019

Ruang pikir - Kenapa resign?

Apa harus ada alasan khusus untuk resign?
Tahun ini, aku, dengan segala pergulatan dihati dan pikiran sejak beberapa waktu berlalu, memutuskan untuk resign dari pekerjaan yang hampir 3 tahun kujalani.
Namaku ismi. 25 tahun dalam beberapa bulan lagi, saat ini masih berprofesi sebagai seorang analis laboratorium kualitas air di budidaya udang vannamae, di Situbondo, Jawa timur.
Hidupku sebagian besar kuhabiskan untuk pekerjaanku karna memang pekerjaan ini mengharuskan untuk menetap di fasilitas kantor (mess atau semacam rumah dinas maybe?)
Aku pulang ke kampung halaman, 2 bulan sekali selama 8 hari.

Kenapa aku resign?
Jawabannya, aku tidak bisa memastikan karna apa. Banyak sekali alasan yang kukumpulkan, jadi aku ragu, alasan mana yang paling besar. Mungkin alasan2 kecil menjadi besar dan kuat, lalu memberiku keberanian memutuskan benang2 kusut yang berpilin dikepalaku, dipikiranku.

Hanya ada beberapa orang yang memahami apa yang kurasakan, memahami dengan tak banyak bertanya tentang alasanku ketika kukatakan bahwa aku hanya lelah.
Terima kasih untuk yang memahamiku lalu menguatkan dengan doa, "Akan selalu ada jalan setelah setiap keputusan yang kita ambil", "rezeki kita sudah diatur ismi, jangan khawatirkan rezekimu setelah ini karna Allah sudah menakarnya dengan adil"

Untuk orang2 yang belum memahami alasanku yang mungkin belum terlihat 'masuk akal' bagi mereka, thats ok. Hidup adalah pilihan bukan? Siapa yang paling berhak memilih dalam hidupmu? Kamu, tentu saja. Kita sendiri.
Aku hanya tidak ingin menghabiskan setiap saat dalam hidupku dengan perasaan yang tidak nyaman tanpa alasan, almost everytime.
Boleh saja ada yang menyayangkan keputusanku untuk resign, tapi aku tetap teguh pada keyakinanku bahwa yang paling penting adalah aku tak menyakiti diriku sendiri.
Aku tak ingin menghabiskan waktu dengan sisi lainku yang hampir tak pernah kukenali sebelumnya. Kesal tanpa alasan, marah dengan hal sepele yang terlihat biasa saja, berpikir untuk masa depan dengan frustasi dan berakhir buntu, aku sungguh ingin berhenti dari semua itu.


Well, namaku ismi, dan 3 bulan lagi aku resign!