Rabu, 26 Desember 2018

Bangkok day 1 : Grand palace, wat arun dan Asiatique by boat


Bangkok day 1 : Grand palace, wat arun dan Asiatique

Wat arun

Bangkok menyambutku dengan cuaca hangat di hari pertama, setelah sebelumnya disuguhkan dengan cuaca mendung sejak di Surabaya kemudian berlanjut di Kuala lumpur. Semalam flight menuju Bangkok dari Kuala lumpur sempat tertunda beberapa jam sebab cuaca buruk, hujan(yang mungkin disertai petir) yang menyebabkan ATC bandara memutuskan menunda beberapa penerbangan termasuk penerbanganku menuju kota seribu pagoda.

Hello Thailand! Thailand ada dalam salah satu list impian yang pernah kutulis di sekitar tahun 2016 silam. Di bulan hujan, Desember 2018 impian itu terwujud. Zona waktu di Thailand sama dengan di Jakarta, dan setelah sarapan di hotel, aku siap menjelajahi kota Bangkok hari ini.
Tujuan pertama adalah grand palace. Ini merupakan komplek istana thailand yang berisi candi-candi, paviliun kerajaan, dan bangunan-bangunan yang bernilai seni. Menuju kesana menaiki perahu dari pelabuhan sathorn pier. Letak pelabuhan ini dekat sekali dengan hotel. Ohya, selama di Bangkok aku menginap di glur Bangkok hostel. Dari hotel menuju pelabuhan hanya tinggal jalan kaki sekitar 5 menit. Perjalanan meuju grand palace memakan waktu sekitar 20-30 menit karena pelabuhan pemberhentian untuk menuju grand palace lumayan jauh. Ongkos perahu THB 15 (kapal bendera orange).
sungai chao praya Bangkok

Membeli tiket kapal berbendera orange diloket ini

Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan pemandangan lalu lalang kapal dan perahu dengan kecepatan lumayan tinggi  saling bergegas mengangkut penumpang dari dermaga satu ke dermaga lainnya. di kanan kiri, ditepi sungai chao praya yang sibuk, berjejer bangunan-bangunan raksasa seperti hotel, mall, dan rumah-rumah penduduk yang sama sekali tak terlihat kumuh. Salutnya lagi sungai ini bersih sekali. Di shatorn pier tadi aku sempet liat dibawah jembatan pelabuhan dipasang semacam jaring untuk menampung sampah. Riak ombak yang mengguncang perahu tak menyurutkan rasa riang berbaur dengan penduduk lokal yang bersiap memulai kegiatan mereka di kota Bangkok. Di sebelahku, seorang anak lelaki berseragam(yang mungkin masih sekolah dasar) menikmati sarapan paginya(mie instan cup) dengan sumpit, seakan tak acuh dengan penuhnya penumpang yang beberapa berdiri di sampingnya oleh karena tidak mendapatkan tempat duduk di perahu.
Aku tersenyum sedikit, bocah ini mungkin seumuran dengan adikku, Fahmi.
Sebelum sampai di grand palace, perahu melaju dibawah dua jembatan besar yang kokoh diatas sana. Berhenti di beberapa pier(pelabuhan), mengangkut dan menurunkan penumpang meski hanya sedikit dan tak terlalu signifikan mengurangi jumlah penumpang karena aku yakin dengan melihat wajah2 penumpang, bahwa hari itu kebanyakan penumpang adalah turis yang juga bertujuan sama denganku ke grand palace.

Tiba di pelabuhan menuju grand palace, aku ikut turun bersama gerombolan turis lainnya. Melewati pasar kecil yang serta merta membuatku takjub dengan lezatnya jajanan yang mereka jual. Dalam hati berbisik mengingatkan diri bahwasanya tujuan pertama belum tercapai, jajannya ditunda dulu setelah selesai dari grand palace hihihi
jalan di seberang pintu masuk menuju grand palace

Sabtu, tentu saja tempat wisata akan ramai dengan wisatawan tak terkecuali grand palace yang notabene merupakan jujukan pertama para turis jika berkunjung ke Bangkok. tiket masuk ke grand palace THB 500 (setara Rp 229.000 dengan kurs 1 Rp = 458 Bath), lumayan mahal untuk kantong backpacker macam diriku. Namun karena ini salah satu tujuan utama di Bangkok baiklah hari ini sedikit tidak berhemat tak apa. Saya sarankan datang ke grand palace pagi sekali biar tak gosong seperti nasibku yang sekitar jam 10 baru tiba disana. Panasnya luar biasa, ditambah dengan lautan wisatawan yang hilir mudik saling jepret. Hampir tak ada space foto yang akan sukses mengabadikan potret diri tanpa lalu lalang orang disekitar. 

salah satu bangunan di komplek grand palace

Grand palace hari itu overload! Sempat menyurutkan semangat untuk mengabadikan momen di kamera, namun sama sekali tak menyurutkan semangat mengenangnya dengan mata dan kepala(otak)ku. Bukankah kenangan yang paling awet adalah dalam ingatan kita? kamera tertinggi pixel nya, terbaik resolusinya adalah mata yang diciptakan Allah? itu sebabnya, aku lebih suka menikmati banyak waktu melihat dengan seksama meski ditengah kerumunan, dibandingkan dengan sibuk jepret-jepret dengan kamera(ya, alasan lainnya juga karena kamera hp ku tidak terlalu bagus hehe).
Tapi serius, aku bisa menciptakan senyum ketika mengamati sekitar yang membuatku takjub. Dan grand palace sukses membuatku beberapa kali bergumam waw masya Allah indah sekali ciptaan Allah.
sebelum pintu keluar grand palace, ada pohon kamboja yang bunganya berguguran,dibawahnya ada bangku2, lalu mungut satu bunga yang jatuh kemudian jepret dulu hehe

Usai puas dan kepanasan di grand palace, kemudian melanjutkan perjalanan ke Wat arun yang biasa juga disebut kuil atau candi putih karena berbeda dengan grand palace yang hampir semua bangunanya bernuansa emas, wat arun memiliki nuansa putih dengan perpaduan gaya bangunan thailand dan khmer pada candi-candinya. Kesana masih dengan perahu dengan ongkos 30 bath(lebih mahal karena ini kapal bendera kuning). Di part lain in sya Allah aku bakal jelasin bedanya bendera orang, kuning, hijau dan biru di kapal yang berlalu lalang. Harga tiket masuk ke wat arun 10% nya htm grand palace alias hanya THB 50.  Wajar saja karena komplek candi ini tidak seberapa luas seperti grand palace. Menghabiskan waktu sekitar satu jam di wat arun, kemudian ketika matahari mulai bersahabat menurunkan tingkat sengatannya dikulit dan merasa puas mengelilingi kompleks wat arun, aku memutuskan untuk kembali ke shatorn pier, sholat, istirahat sebentar di hotel kemudian melanjutkan penjelajahan hari itu ke asiatique. Kembali menuju shatorn pier menggunakan kapal bendera kuning dengan ongkos 20 bath.

Wat arun juga penuh dengan wisatawan
Rujak ini sumpah enak banget :( beli dikompleks belakang wat arun ketika muter cari resto halal dan sayangnya lagi tutup, akhirnya makan siang dengan rujak lezat ini

Matahari mulai merubah warnanya dari kuning cerah menuju jingga. Beriak sungai chao praya seakan tak lelah dibelah oleh kapal dan perahu yang saling balap. Jika tadi saat berangkat wajah-wajah penumpang masih segar, diperjalanan pulang wajah2 terlihat kuyu kelelahan. Warga lokal dengan baju yang tak serapi saat berangkat, mendekap tas,mengobrol atau ada beberapa yang sibuk dengan ponsel, mengabaikan riuh suara ombak disamping dan gerungan mesin kapal yang terlalu bersemangat sejak pagi tadi. Aku lelah, kakiku mulai protes, perutku mulai meronta, tapi hatiku tentu tidak, semangatku masih banyak stoknya. Memori dikepalaku masih banyak spacenya, kartu memori di otakku masih sanggup mengajak lelahnya kaki melanjutkan perjalanan hari itu di Bangkok.
Sekitar dua jam kemudian, saat matahari merundung senja dan gelap mulai memberi pertanda agar lampu-lampu mulai disemarakkan, asiatique menjadi pilihan terakhir menutup city tour ku hari itu di Bangkok. Ini semacam pasar malam modern. 

Bagian depan asiatique

nih dia  travelmate akuuu

Banyak yang bisa dilihat dan dibelanjakan disini. Ada kapal gratis yang memang disediakan untuk pengunjung menuju ke dan pulang dari asiatique hingga terakhir di jam 23. Sekitar jam 10 akhirnya memutuskan kembali ke hotel oleh sebab tidak kuat menahan godaan terlalu bagus-bagusnya barang-barang dan lezatnya makanan-makanan di asiatique yang mana tak sebanding dengan recehan THB yang dibawa kesana hahaha
Walhasil, di asiatique aku hanya mampir ke kios cover paspor guna membeli titipan orang-orang karena memang saat itu aku membuka jastip alias jasa titip cover paspor. prinsipku, kalau bisa dapat untung kenapa ngga? berdagang everywhere hihi
Sekian cerita hari ini. merasa ada yang perlu ditanyakan? bisa kontak aku by dm instagram ya di @ismiasiseh atau email ke isme.azizah@gmail.com

5 komentar:

  1. My fav photo is foto KK Mun pake bunga. How lovely

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kemarin2 upload foto itu di ig, gara2 ga pede muka nge zoom jd d delete hahahaha

      Hapus
  2. Beautiful image as you are *lope
    Tbh, blognya itu gampang dimengerti cuma sekedar saran buat Kursnya ditaruh pas awal2 nyebut harga pas ongkos perahu. Jadi kita, ga perlu scroll atas bawah buat kalkulasi biaya hehe.
    Such an interesting and cacthing blog. Love from Dewata Land ❤

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waaaa thanks a lot buat sarannya kom chan 💕 maaci juga udah berkunjung

      Hapus
  3. Thanks to bring me to see a beautiful Bangkok kak. ��

    BalasHapus