Bangkok day 1 : Grand palace, wat arun dan Asiatique
Wat arun |
Bangkok menyambutku dengan cuaca hangat di hari pertama,
setelah sebelumnya disuguhkan dengan cuaca mendung sejak di Surabaya kemudian
berlanjut di Kuala lumpur. Semalam flight menuju Bangkok dari Kuala lumpur
sempat tertunda beberapa jam sebab cuaca buruk, hujan(yang mungkin disertai
petir) yang menyebabkan ATC bandara memutuskan menunda beberapa penerbangan
termasuk penerbanganku menuju kota seribu pagoda.
Hello Thailand! Thailand ada dalam salah satu list impian
yang pernah kutulis di sekitar tahun 2016 silam. Di bulan hujan, Desember 2018
impian itu terwujud. Zona waktu di Thailand sama dengan di Jakarta, dan setelah
sarapan di hotel, aku siap menjelajahi kota Bangkok hari ini.
Tujuan pertama adalah grand palace. Ini merupakan komplek
istana thailand yang berisi candi-candi, paviliun kerajaan, dan
bangunan-bangunan yang bernilai seni. Menuju kesana menaiki perahu dari
pelabuhan sathorn pier. Letak pelabuhan ini dekat sekali dengan hotel. Ohya,
selama di Bangkok aku menginap di glur Bangkok hostel. Dari hotel menuju
pelabuhan hanya tinggal jalan kaki sekitar 5 menit. Perjalanan meuju grand
palace memakan waktu sekitar 20-30 menit karena pelabuhan pemberhentian untuk
menuju grand palace lumayan jauh. Ongkos perahu THB 15 (kapal bendera orange).
sungai chao praya Bangkok |
Membeli tiket kapal berbendera orange diloket ini |
Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi dengan pemandangan lalu lalang kapal
dan perahu dengan kecepatan lumayan tinggi
saling bergegas mengangkut penumpang dari dermaga satu ke dermaga
lainnya. di kanan kiri, ditepi sungai chao praya yang sibuk, berjejer
bangunan-bangunan raksasa seperti hotel, mall, dan rumah-rumah penduduk yang
sama sekali tak terlihat kumuh. Salutnya lagi sungai ini bersih sekali. Di
shatorn pier tadi aku sempet liat dibawah jembatan pelabuhan dipasang semacam
jaring untuk menampung sampah. Riak ombak yang mengguncang perahu tak
menyurutkan rasa riang berbaur dengan penduduk lokal yang bersiap memulai
kegiatan mereka di kota Bangkok. Di sebelahku, seorang anak lelaki berseragam(yang
mungkin masih sekolah dasar) menikmati sarapan paginya(mie instan cup) dengan
sumpit, seakan tak acuh dengan penuhnya penumpang yang beberapa berdiri di
sampingnya oleh karena tidak mendapatkan tempat duduk di perahu.
Aku tersenyum sedikit, bocah ini mungkin seumuran dengan
adikku, Fahmi.
Sebelum sampai di grand palace, perahu melaju dibawah dua
jembatan besar yang kokoh diatas sana. Berhenti di beberapa pier(pelabuhan),
mengangkut dan menurunkan penumpang meski hanya sedikit dan tak terlalu
signifikan mengurangi jumlah penumpang karena aku yakin dengan melihat wajah2
penumpang, bahwa hari itu kebanyakan penumpang adalah turis yang juga bertujuan
sama denganku ke grand palace.
Tiba di pelabuhan menuju grand palace, aku ikut turun
bersama gerombolan turis lainnya. Melewati pasar kecil yang serta merta
membuatku takjub dengan lezatnya jajanan yang mereka jual. Dalam hati berbisik
mengingatkan diri bahwasanya tujuan pertama belum tercapai, jajannya ditunda
dulu setelah selesai dari grand palace hihihi
jalan di seberang pintu masuk menuju grand palace |
Sabtu, tentu saja tempat wisata akan ramai dengan wisatawan
tak terkecuali grand palace yang notabene merupakan jujukan pertama para turis
jika berkunjung ke Bangkok. tiket masuk ke grand palace THB 500 (setara Rp
229.000 dengan kurs 1 Rp = 458 Bath), lumayan mahal untuk kantong backpacker
macam diriku. Namun karena ini salah satu tujuan utama di Bangkok baiklah hari
ini sedikit tidak berhemat tak apa. Saya sarankan datang ke grand palace pagi
sekali biar tak gosong seperti nasibku yang sekitar jam 10 baru tiba disana.
Panasnya luar biasa, ditambah dengan lautan wisatawan yang hilir mudik saling
jepret. Hampir tak ada space foto yang akan sukses mengabadikan potret diri
tanpa lalu lalang orang disekitar.
salah satu bangunan di komplek grand palace |
Grand palace hari itu overload! Sempat
menyurutkan semangat untuk mengabadikan momen di kamera, namun sama sekali tak
menyurutkan semangat mengenangnya dengan mata dan kepala(otak)ku. Bukankah
kenangan yang paling awet adalah dalam ingatan kita? kamera tertinggi pixel
nya, terbaik resolusinya adalah mata yang diciptakan Allah? itu sebabnya, aku
lebih suka menikmati banyak waktu melihat dengan seksama meski ditengah
kerumunan, dibandingkan dengan sibuk jepret-jepret dengan kamera(ya, alasan
lainnya juga karena kamera hp ku tidak terlalu bagus hehe).
Tapi serius, aku bisa menciptakan senyum ketika mengamati
sekitar yang membuatku takjub. Dan grand palace sukses membuatku beberapa kali
bergumam waw masya Allah indah sekali ciptaan Allah.
sebelum pintu keluar grand palace, ada pohon kamboja yang bunganya berguguran,dibawahnya ada bangku2, lalu mungut satu bunga yang jatuh kemudian jepret dulu hehe |
Usai puas dan kepanasan di grand palace, kemudian
melanjutkan perjalanan ke Wat arun yang biasa juga disebut kuil atau candi
putih karena berbeda dengan grand palace yang hampir semua bangunanya bernuansa
emas, wat arun memiliki nuansa putih dengan perpaduan gaya bangunan thailand
dan khmer pada candi-candinya. Kesana masih dengan perahu dengan ongkos 30
bath(lebih mahal karena ini kapal bendera kuning). Di part lain in sya Allah
aku bakal jelasin bedanya bendera orang, kuning, hijau dan biru di kapal yang
berlalu lalang. Harga tiket masuk ke wat arun 10% nya htm grand palace alias
hanya THB 50. Wajar saja karena komplek
candi ini tidak seberapa luas seperti grand palace. Menghabiskan waktu sekitar
satu jam di wat arun, kemudian ketika matahari mulai bersahabat menurunkan
tingkat sengatannya dikulit dan merasa puas mengelilingi kompleks wat arun, aku
memutuskan untuk kembali ke shatorn pier, sholat, istirahat sebentar di hotel
kemudian melanjutkan penjelajahan hari itu ke asiatique. Kembali menuju shatorn
pier menggunakan kapal bendera kuning dengan ongkos 20 bath.
Wat arun juga penuh dengan wisatawan |
Rujak ini sumpah enak banget :( beli dikompleks belakang wat arun ketika muter cari resto halal dan sayangnya lagi tutup, akhirnya makan siang dengan rujak lezat ini |
Matahari mulai merubah warnanya dari kuning cerah menuju
jingga. Beriak sungai chao praya seakan tak lelah dibelah oleh kapal dan perahu
yang saling balap. Jika tadi saat berangkat wajah-wajah penumpang masih segar,
diperjalanan pulang wajah2 terlihat kuyu kelelahan. Warga lokal dengan baju
yang tak serapi saat berangkat, mendekap tas,mengobrol atau ada beberapa yang
sibuk dengan ponsel, mengabaikan riuh suara ombak disamping dan gerungan mesin
kapal yang terlalu bersemangat sejak pagi tadi. Aku lelah, kakiku mulai protes,
perutku mulai meronta, tapi hatiku tentu tidak, semangatku masih banyak
stoknya. Memori dikepalaku masih banyak spacenya, kartu memori di otakku masih
sanggup mengajak lelahnya kaki melanjutkan perjalanan hari itu di Bangkok.
Sekitar dua jam kemudian, saat matahari merundung senja dan
gelap mulai memberi pertanda agar lampu-lampu mulai disemarakkan, asiatique
menjadi pilihan terakhir menutup city tour ku hari itu di Bangkok. Ini semacam
pasar malam modern.
Bagian depan asiatique |
nih dia travelmate akuuu |
Banyak yang bisa dilihat dan dibelanjakan disini. Ada kapal
gratis yang memang disediakan untuk pengunjung menuju ke dan pulang dari
asiatique hingga terakhir di jam 23. Sekitar jam 10 akhirnya memutuskan kembali
ke hotel oleh sebab tidak kuat menahan godaan terlalu bagus-bagusnya
barang-barang dan lezatnya makanan-makanan di asiatique yang mana tak sebanding
dengan recehan THB yang dibawa kesana hahaha
Walhasil, di asiatique aku hanya mampir ke kios cover paspor
guna membeli titipan orang-orang karena memang saat itu aku membuka jastip
alias jasa titip cover paspor. prinsipku, kalau bisa dapat untung kenapa ngga?
berdagang everywhere hihi
Sekian cerita hari ini. merasa ada yang perlu ditanyakan?
bisa kontak aku by dm instagram ya di @ismiasiseh atau email ke
isme.azizah@gmail.com
My fav photo is foto KK Mun pake bunga. How lovely
BalasHapusKemarin2 upload foto itu di ig, gara2 ga pede muka nge zoom jd d delete hahahaha
HapusBeautiful image as you are *lope
BalasHapusTbh, blognya itu gampang dimengerti cuma sekedar saran buat Kursnya ditaruh pas awal2 nyebut harga pas ongkos perahu. Jadi kita, ga perlu scroll atas bawah buat kalkulasi biaya hehe.
Such an interesting and cacthing blog. Love from Dewata Land ❤
Waaaa thanks a lot buat sarannya kom chan 💕 maaci juga udah berkunjung
HapusThanks to bring me to see a beautiful Bangkok kak. ��
BalasHapus